Let's safe our earth. jagalah alam kita, jangan biarkan apa yang kita punya rusak karena ulah kita sendiri. biarkan anak cucu kita merasakan keindahan dunia ini.
This is me, Naila. Don't judge me please! I'm amateur.
Setelah kamu pergi Semuanya tidak lagi terasa sama Dulu kamu nyata Kini tinggal semu yang terasa Setelah kamu pergi Aku seakan melihatmu di mana-mana Menari-nari di pelupuk mata Atau menyapa dalam mimpi fana Setelah kamu pergi Rintik hujan pun terdengar seperti suaramu Mengusikku di setiap waktunya Tidak membiarkan aku tenang barang sedikit Setelah kamu pergi Aku baru menyadari ini salahku Salahku yang terlalu menaruh harap padamu Salahku yang terlalu jauh membawamu dalam dongengku. 30 Maret 2020
Ini kisah Karman, seorang lelaki yang lahir di sebuah desa yang bernama Pegaten. Ia adalah anak seorang Mantri dan mempunyai seorang adik perempuan. Setelah ayahnya tiada, Karman dan adik perempuannya disantuni oleh Haji Bakir, orang terpandang di Pegaten. Selain itu, Karman juga diberi pekerjaan ringan oleh Haji Bakir yang diupahi dengan makan sehari-hari. Tak sampai di situ, Haji Bakir juga menyekolahkan Karma n hingga SMP, pendidikan yang sangat sulit bagi masyarakat kala itu. Setelah lulus dari SMP, Karman pontang-panting mencari pekerjaan yang ternyata amat susah dengan ijazah SMP di tangan. Hingga akhirnya ia bertemu Margo dan Triman, aktivis Komunis yang menawari pekerjaan di Kantor Kecamatan. Barang tentu Karman tak menolak, ia tidak mengetahui apa motif Triman dan Margo yang sebenarnya, yang ia tahu hanyalah ia sekarang punya pekerjaan. Tanpa sadar, semakin lama semakin Karman dicekoki ajaran-ajaran Komunis oleh Kelompok Margo, ia diberi bacaan-bacaan komunisme. Hingga ak...
Di suatu hari di sebuah toko buku Tegap punggungmu yang hanya bisa kulihat dari jauh Ternyata makin menjauh dari pandangku Berjalan menghampiri seorang yang kini ada Di suatu hari di sebuah toko buku Dulu kamu yang mendorongku sekuat tenaga Kini aku hanya bisa mengharap lewat lembaran yang dulu pernah kau semangati Di suatu hari di sebuah toko buku Suara tawamu begitu merdu di telingaku Tapi aku seakan tak berwujud di matamu Di suatu hari di sebuah toko buku Inginku mengucap salam perpisahan padamu Darimu aku belajar keikhlasan Tetapi Kamu telah pergi Dari gapaianku Bersama lembaran-lembaran yang kian lama kian sia-sia. 30 Desember 2019 Terima kasih
Komentar
Posting Komentar